Perbedaan Karakteristik 5 Generasi: Kamu Generasi Mana?
Karakteristik 5 Generasi – akhir ini kita sering mendengar istilah kaum milenial, generasi milenial, generasi Z dan sejenisnya. Namun, taukah Anda apa maksud istilah tersebut? Sebenarnya, sering terjadi kesalahpahaman mengenai pengertian Karakteristik 5 Generasi, misalnya Generasi Milenial sering di identikan dengan modenitas, digital dan Gadget, tidak sepenuhnya salah namun agak sedikit kurang tepat.
Agar lebih memahami apa dan mengapa ada istilah-istilah tersebut, mari kita ulas Karakteristik 5 Generasi pada artikel ini.
Memahami Istilah dan Karakter 5 Generasi
Ada 5 istilah yang berkaitan dengan hal ini, yaitu Generasi baby boomers, X, Y, Z dan Alpha. Istilah tersebut adalah gambaran penggolongan manusia yang di dasarkan pada zaman mereka lahir. Sebenarnya istilah ini tidak dibuat secara sengaja untuk menggolongkan manusia berdasarkan kelahirannya, namun karena situasi dan karakter generasi selalu berubah, maka hal ini secara alami terbentuk.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai perbedaan karakteristik 5 generasi, Anda harus mengetahui sedikit informasi dan sejarah mengenai setiap generasi.
Generasi Baby boomers (1946-1960)
Orang-orang yang lahir masih merasakan situasi politik, ekonomi yang masih belum stabil karena mereka berada di akhir perang dunia.
Dimana dunia saat itu baru saja usai dengan berbagai peperangan, dan juga membenahi diri dari kehancuran ekonomi akibat perang.
Karakteristik generasi baby boomers cenderung pekerja keras, pantang menyerah dan workholic. Bagaimana tidak, pada zamannya orang-orang di tuntut untuk berdedikasi dan ikut membangun percepatan pemulihan ekonomi pasca perang.
Karakter yang khas dari generasi Baby boomers
Keadaan yang tidak mudah pada masa baby boomers lahir membuat karakter mereka keras dan tidak mudah menyerah, pada masa mereka tumbuh di satu sisi memang tidak mudah mencari pekerjaan selama beberapa saat karena dimana-mana hancur pasca perang.
Namun, pada masa berikutnya revolusi industri tumbuh pesat, karena adanya PBB dan hubungan dagang antar negara. Pada masa ini, semua orang wajib bekerja keras dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara. Hingga memang baby boomers dikenal karena karakternya yang pekerja keras, loyal pada pekerjaan dan juga fokus pada pencapaian dalam karir.
Namun, di sisi lain mereka sangat menyayangi keluarga melebihi apapun terutama pada anak-anak mereka. Kehidupan yang sulit pada masanya membuat mereka secara psikologi ingin membangun kehidupan yang bahagia bersama keluarga, maka jangan heran para baby boomers sangat setia pasa keluarga, kreatif dan cenderung mandiri.
Generasi X (1961-1980)
Untuk lebih memahaminya, generasi X adalah anak-anak dari generasi baby boomers. Dimana pada masa generasi baby boomers hidup hingga punya anak, mereka sangat sibuk karena hidup dimasa ekonomi dunia bertumbuh pesat. Sehingga negara memang membutuhan Man Power sebagai pendukung.
Kesibukan orang tua dari generasi X membuat mereka Mandiri dan juga di satu sisi kesepian dan kekurangan kasih sayang. Akibat dari keadaan ini, membuat mereka pada usia produktif memilih pekerjaan non formal karena terutama pada bidang bisnis dan wirausaha, mandiri membuat naluri eksplorasi dan mencoba hal yang baru dan menantang membuat mereka sangat cocok dengan berbisnis.
Maka, bila Anda lihat pada masa generasi X pertumbuhan Industri kreatif dan teknologi mulai menggeliat, hal ini karena kaum generasi X memberikan kontribusi pada ekonomi dunia. Termasuk saat itu juga, pada awal era kepemimpinan Soeharto, dimana pertumbuhan ekonomi baik bidang industri, pertambangan dan pertanian tumbuh pesat.
Maka banyak konglomerat dunia sekarang, termasuk di Indonesia mereka adalah para kaum Generasi X.
Generasi Y (1981-1994)
Jika pada generasi sebelumnya lebih befokus pada perkembangan bisnis dan bekerja keras, pada generasi Y agak berbeda. Perkembangan dunia begitu pesat, ekonomi semakin baik dan standar hidup manusia semakin maju. Orang- orang mulai berfikir tentang hiburan atau “healing” untuk menyeimbangkan pemikiran dan jiwa.
Pemikiran ini di picu karena perkembangan pesat teknologi, yang tidak hanya membuat segala lebih efisien namun juga pemikiran manusia pada generasi ini yang cenderung lebih santai, percaya diri dan disiplin.
Generasi ini sering juga disebut Milenial, yang mana pemikiran mereka lebih condong ke arah efisiensi waktu dan tenaga. Adanya gagasan tersebut membuat karakter generasi milenial lebih rileks, peecaya diri, kreatif, terbuka terhadap segala sesuatu yang baru dan juga tidak suka menekan diri sendiri.
Pada masa generasi ini, tren yang paling di kenal adalah ide tentang mencintai pekerjaan dan menjadikan hobi sebagai pekerjaan. Sangat berbeda dengan masa pada generasi sebelumnya, dimana orang bekerja untuk mengapai titik tertinggi pada karir dan juga pengambdian pada negara.
Generasi milenial mempunyai jiwa petualang, suka mencoba hal baru dan juga suka dengan pekerjaan mereka. Gairah ini lah yang menjadi kunci atau tonggak pesatnya peradaban dunia pada generasi selanjutnya.
Generasi Z (1995-2010)
Seperti yang telah di singgung sebelumya, generasi milenial adalah kunci dari pesatnya peradaban dunia terutama dalam bidang teknologi. Dalam hal ini teknologi yang di maksud adalah internet dan sosial media, yang berdampak signifikan pada generasi Z.
Generasi Z hidup dimana teknologi sudah menjadi bagian kebutuhan penting manusia, misalnya adanya perangkat Smartphone, laptop, internet, sosial media, dan sebagainya.
Tren cara hidup pada generasi ini sangat berbeda, termasuk dari cara pandangnya. Jika zaman sebelumnya popularitas didapat dari pengakuan orang lain atas hasl karya nyata, pada masa ini popularitas bisa di dapat dari dunia maya melalui sosial media.
Generasi milenial dan generasi Z sama-sama hidup pada era teknologi dan digital, namun porsi penggunaan media digital pada generasi Z lebih besar, karena tidakhm sebatas hanya untuk berkomunikasi dan sosialisasi, tetapi juga telah menjadi acuan dan bahkan profesi bagi sebagian orang.
Karakter pada generasi Z yang sangat khas adalah ingin segala sesuatunya simpel dan cenderung instant, hal ini disebabkan karena mereka terbiasa dengan hal yang serba cepat karena kemudahan teknologi dan akses informasi. Namun, karena hal tersebut pula mereka cenderung keras kepala dan ceroboh. Terutama dalam mengatur keuangan, dalam artian generasi ini lebih konsumtif, karena dorongan gaya hidup yang sangat dinamis.
Generasi Alpha (2011 sampai saat ini)
Mereka lahir di era dimana segala sesuatu begitu cepat, efisien, dan serba visual. Kebanyakan dari generasi ini termasuk balita sudah familiar sejak dini dengan perangkat teknologi seperti smartphone, dan tablet. Termasuk dalam hal-hal kecilpun sudah melibatkan gadget dan teknologi tersebut. Hal ini membuat generasi Alpha adalah generasi yang sangat berbeda.
Karakter dari generasi ini adalah skeptis, realistis, menyikapi segala sesuatu secara empiris. Sisi lain dari generasi Alpha yaitu mereka sangat kesepian dan juga tidak merasa bahagia, karena adanya teknologi, membuat kehidupan terasa jenuh dan terang tanpa tantangan.
Kesimpulan dari karakteristik 5 Generasi
Setiap generasi mempunyai karakteristik dan dasar pemikiran yang tidak sama, hal ini disebabkan oleh banyak faktor terutama keadaan saat dimana mereka tumbuh. Hal ini berlaku di seluruh dunia maupun Indonesia, lalu bagaimana seandainya jika kita berada dalam suatu organisasi dengan karakteristik 5 Generasi?
Hal ini memang tidak mudah, apalah jika Anda berada pada posisi pemimpin, Akan menjadi tantangan tersendiri untuk bisa mengakomodasi setiap orang. Jika Anda adalah orang yang terbiasa memimpin dan memahami karakteristik organisasi, mungkin Anda bisa mempelajari dan melakukannya.
Namun, lain halnya jika Anda belum punya banyak pengalaman, maka lebih baik mempelajari ilmu kepemimpinan secara khusus. Anda bisa mengikuti beberapa workshop pelatihan tehnik kepemimpinan di Sastara training centre.